TerkiniUmum

Wapres Ma’ruf Amin: Lasem, Pencerminan Toleransi Sejati di Indonesia

Rembang, Kalasela.id– Lasem, sebuah kota kecil yang terletak di Rembang, Jawa Tengah, kembali menjadi sorotan saat Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin, menghadiri Haul ke-52 KH. Ma’shoem Ahmad dan Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Kauman Lasem. Dalam kunjungannya, Wapres tampak takjub dengan kerukunan umat beragama, toleransi dan harmoni antar etnis yang terjalin di kota ini.

Akulturasi dan Perbauran antara Masyarakat Santri dan Tionghoa

Lasem adalah tempat di mana terjadi akulturasi dan perbauran antara masyarakat santri dan masyarakat Tionghoa. Kota kecil ini berhasil menciptakan kerukunan yang patut menjadi teladan bagi seluruh Indonesia.

“Cair. Tidak ada masalah. Saling mengunjungi dan membantu,” ujar Wapres, menggambarkan hubungan akrab antara santri dan masyarakat Tionghoa.

Kisah unik di Lasem tidak hanya terbatas pada sejarah akulturasi, namun juga mencakup pernikahan antara gadis-gadis Tionghoa dengan kiai lokal. “Bahkan ada juga gadis-gadis Tiongkok yang jadi istri kiai di sini. Itu uniknya,” sambung Wapres dengan senyum.

Hubungan Harmonis Bahkan Sebelum Indonesia Merdeka

Pengasuh Ponpes Kauman Lasem, K.H. Moch. Zaim Ahmad Ma’shoem atau Gus Zaim, menegaskan bahwa kehidupan toleransi antara umat Islam dengan masyarakat Tionghoa di Lasem telah terjalin jauh sebelum Indonesia merdeka, bahkan pada saat melawan penjajah Belanda sekitar tahun 1740. Lasem, dengan bangga menjadi kota yang menjadi inspirasi bagi Indonesia sebagai negara paling toleran di dunia.

Agenda Lain dalam Kunjungan Wapres

Dalam kunjungan yang sarat makna ini, tidak hanya terjadi perayaan keberagaman, namun juga penandatanganan MoU tentang Program Tri Dharma Pendidikan antara STAI Al-Hidayat dengan STAI Shalahuddin Al-Ayyubi, serta meresmikannya sebagai kampus multikultural. Sertifikat tahfiz diserahkan kepada santriwati, menandakan pentingnya pendidikan dan agama sebagai fondasi utama.

Sebagai tambahan, Wapres juga berbagi pengalamannya tentang bangunan-bangunan asli di sekitar pondok, yang masih bertahan sejak abad ke-17 dan berasal dari orang Tionghoa. Keinginan banyak orang Tionghoa di Lasem yang ingin rumah mereka dibeli oleh para kiai mencerminkan keakraban yang telah terjalin sejak lama.

Lasem sebagai Sumber Inspirasi Persatuan Bangsa

Lasem, dengan segala ceritanya, bukan hanya menjadi destinasi wisata sejarah, tetapi juga simbol keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan dan menghargai keberagaman. Kisah sukses Ponpes Kauman Lasem yang berkembang menjadi institusi pendidikan formal dan multikultural, sekaligus menjadi pusat kerukunan antar umat beragama dan etnis, adalah bukti nyata betapa nilai-nilai toleransi dan multikulturalisme mampu memperkaya bangsa ini.

Dengan kerukunan yang telah terjalin selama berabad-abad, Lasem terus menginspirasi Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Kota kecil ini mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan hanya dengan menjaga harmoni di tengah perbedaan, bangsa ini dapat terus bersatu dan maju.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button