LifestylePilihanRembang
Trending

Cassia: Satu Tahun Ini Kami Bahagia

Mengenal lebih dekat Cassia

Kami berbincang dengan salah satu musisi lokal yang sedang ramai dibicarakan, Cassia. Seniman musik berformat band ini satu tahun belakangan hilir-mudik menghiasi panggung pagelaran atau hiburan di Rembang. Cassia secara resmi lahir di akhir tahun 2021, tetapi semua yang terlibat di dalamnya adalah talenta-talenta yang sudah meyakini musik adalah bagian dari hidup mereka. Mereka adalah Dea Devina sebagai vokalis, Wahyu Bagus Indriyanto seabgai keyboardist, dan Reza  sebagai gitaris.

Dea sejak dulu aktif menghasilkan karya berupa cover lagu dan juga terlibat dalam sebuah band, sementara Wahyu sudah lebih dulu istiqomah di jalur musik dengan menggambil pendidikan yang sesuai dengan minat dan talentanya tersebut di Universitas Negeri Yogyakarta. Reza, tak kalah istimewa, meski sekarang sudah menjadi abdi negara dia masih tetap meyakini bahwa musik adalah bagian dari dirinya.

Di tahun pertamanya mereka menuai berkah, tak hanya soal jumlah panggung tetapi juga tanggapan positif  yang di dapat dari masyarakat.

“Masyarakat sejauh ini menyambut positif kehadiran Cassia kok. Band-band lokal juga support banget ke kita. Kita juga sering saling share poster manggung masing-masing. Tiap Cassia butuh bantuan personil misalnya, mereka juga welcome banget buat bantuin. Satu tahun ini kami bahagia :),” terang Cassia.

Cassia dan Mengapa Mereka Istimewa

Personil Cassia selain dianugerahi dengan talenta dan kepiawaian dalam bermusik juga lihai dalam menyusun playlist. Lagu-lagu yang mereka masukan dalam playlist mampu membawa suasana hati dan mood penontonnya, jadi tidak terkesan asal pilih lagu.

Kemungkinan ini dipengaruhi dari selera musik personilnya yang beragam. Seperti Reza misalnya, ia pendengar musik-musik keras seperti rock, hardcore, metal,  dan pop punk. Kemudian bertemu dengan Wahyu dan Dea yang punya selera musik yang apa pun oke asal punya nada dan lirik yang menyentuh hati.  Kolaborasi tiga orang ini menghasilkan wawasan musik dengan range yang luas, dan tentunya berpengaruh pada pengetahuan terhadap lagu-lagu yang mereka bawakan.

“Kalo aku ga ada musik khusus atau emang  bener-bener  favorit . Tapi selama ini aku merasa paling ngena  atau puas kalau aku nyanyi itu ketika nyanyiin musik-musik yang powerful  kayak lagunya Kotak atau Mahalini walaupun agak slowly,” ujar Dea.

Sementara Wahyu agak sedikit berbeda,  “Kalau lagu (yang saat ini didengerin) mungkin saat ini The Adams, HiVi, For Revenge, banyak deh,” ujarnya.

Tak hanya soal playlist, yang membuat Cassia istimewa adalah mampu tetap kompak dan kreatif meski dalam keseharian mereka memiliki kesibukan masing-masing. Reza sang gitaris saat ini sudah resmi menjadi abdi negara di Jepara, sementara Dea juga merupakan pegawai full time di salah satu perusahaan nasional di Rembang, dan Wahyu sendiri aktif bermusik sambil mengerjakan beberapa pekerjaan proyek kreatif.

“Cara kami untuk menjaga kekompakan di tengah kesibukan kami masing-masing ya mau ga mau harus berkorban. Setiap weekend kita sempatkan ngumpul, kadang latihan tipis-tipis juga. Di luar weekend pun grup kita selalu rame loh. Kita discuss, lewat chatting ataupun WhatsApp grub call . Paling engga harus ada komunikasi sih biar chemistry tetap ada,” jelas Wahyu.

“Aku sih di Jepara tetep bawa gitar, jadi bisa ngulik  lagu yang akan dibawain. Juga kadang curi-curi waktu buat nulis lagu, tapi masih ga pede haha. Kalo di jalan juga masih dengerin musik kok, perjalanan Jepara-Rembang PP pake headset muterin Spotify bikin perjalanan ga kerasa. Selain itu tiap ada kesempatan sering diajak sama Kertangkes.id buat bantu bikin aransemen lagu sama ngisi  gitar di beberapa project musisi lokal Rembang, seperti lagu “Ora Lilo” dari Radio Bengkong juga lagu punya Bare – Syak Wasangka yang jadi ost Film Badha garapan kertangkes.id juga ada lagu Take Me Back punya Bare juga,” ujar Reza menjelaskan bagaimana ia memilahara insting kreatrif bermusik kendati sudah menjadi bagian dari birokrasi.

Cassia saat konser ulang tahun Kabupaten Rembang / IG: deaae_
Cassia saat konser ulang tahun Kabupaten Rembang / IG: deaae_

Hal Yang Berkesan di Tahun yang Penuh Bahagia

Dari beberapa panggung yang Cassia dapatkan di tahun 2022 kemarin panggun di perayaan HUT Kabupaten Rembang merupakan kesempatan yang cukup berkesan. Cassia tampil sebagai pembuka band Guyon Waton. Selain berhasil mendapatkan animo positif dan masif dari penonton mereka juga bersyukur bisa mendapat kesempatan menyaksikan langsung persiapan manggung band yang lebih profesional.

“Pas hari jadi Rembang terus jadi opening-nya Guyon Waton di Alun-alun Rembang. Wah itu pecah sih, seru banget liat audiens full satu alun-alun joget bareng, juga ada pengalaman juga ngeliat aksi, alat, sama persiapannya Guyon Waton. Jadi kita bisa belajar. Dan juga saat di Wates juga, karena itu panggung besar event pertama Cassia memang menguji adrenalin ketika kita manggung setelah genre reggae dan kita muncul dengan genre yg beda kala itu. Tapi di atas panggung energinya menyatu . Enak banget dan orang-orang ternyata juga menikmati dan appreciate,” kisah Wahyu.

Satu tahun penuh bahagia telah dilewati Cassia, kini mereka tengah merencanakan beberapa hal untuk bisa terus bertahan dan tentunya tetap bertahan menjadi band kreatif dan menghibur.

“Tahun ini InshaAllah Cassia akan merilis beberpa karya, jadi tunggu saja, semoga kami dapat memberikan yang terbaik untuk pendengar kita. Kalau dari proses kreatifnya, sementara ini saya ngirim lagu ke anak-anak, kemudian tema dari lagunya juga buat didengarkan terlebih dahulu, lalu nanti direvisi oleh Reza dan Dea. Mungkin ada nada yang susah, atau lirik yang kurang pas, untuk arransemen pun kita pikir bersama, cuma karna kita terbatas perihal jarak, jadinya aransemen menjadi proses yang menyita waktu untuk membuat materi lagu yang fix,” kisah Wahyu.  

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button