RembangRembang Hari IniTerkini

Wabah LSD jangkiti Ratusan ekor ternak sapi di Kabupaten Rembang

Rembang, Kalasela.id – Wabah Lumpy Skin Disease (LSD) dilaporkan menyerang ratusan ekor ternak sapi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah . Hingga Rabu (22/2/2023), total sudah ada 336 ekor ternak sapi yang terdeteksi mengidap LSD.

Menurut laporan sementara yang dirilis Dinas Peternakan Trenggalek, Jumat, total sudah ada 336 ekor ternak sapi yang terdeteksi mengidap LSD.

Setelah penyakit mulut dan kuku (PMK), kini ternak sapi di Kabupaten Rembang menghadapi ancaman wabah penyakit lain, yakni Lumpy Skin Disease (LSD), penyakit kulit yang disebabkan virus dengan ditandai kulit sapi bintol-bintol.

Kepala Bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Lulu’ Rofiana menjelaskan serangan LSD telah menyebar di 9 kecamatan, meliputi Kecamatan Bulu, Kaliori, Kragan, Rembang, Sarang, Sedan, Sulang, Sumber dan Lasem.

Menurutnya, angka sapi yang terkena LSD di daerah Rembang bagian timur termasuk cukup banyak. Untuk sementara, kasus tertinggi berada di Kecamatan Sedan, terdapat 160 kasus.

“Gejalanya sapi mengalami demam, kemudian muncul kayak cacar, jadi kulit sapi bintol-bintol. Gejala memang banyak macamnya. Kalau bicara Jawa Tengah, kasus ini sudah merata, “ tuturnya, Selasa sore (21/02).

Upaya vaksinasi kini terus dioptimalkan. Kendati vaksin masih terbatas, sosialisasi dan rencana kerja percepatan vaksinasi telah dipersiapkan.

Upaya lain yang kini digiatkan adalah dengan memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak di perbatasan daerah itu dengan kabupaten lain.

“Selama masih ada lalu lintas ternak antar daerah, penyakit LSD rawan menular, “ kata Lulu.

Sedangkan penularan, umumnya disebabkan dari kotoran ternak sapi, kontak langsung di dalam kandang, vektor nyamuk, maupun kontaminasi langsung peralatan jarum suntik.

Kalau ternak sudah terjangkit, ia mengimbau masyarakat segera menghubungi petugas kesehatan hewan. Lulu menimpali untuk penyuntikan vaksin gratis, karena sudah ada program dari pemerintah.

“Tapi untuk obatnya belum (peternak menanggung secara mandiri-Red). Sebelum vaksin, kita tangani dengan pemberian obat dulu, sesuai gejala yang muncul, “ tandasnya.

Sejauh ini sudah ada 1 ekor sapi yang mati, akibat terkena LSD. Sementara yang terjangkit adalah sapi, sedangkan kambing dan domba, belum ada laporan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button