
Rembang, Kalasela.id – Semarak permainan latto-latto kini menjalar ke semua kalangan di segala penjuru daerah. Bahkan beberapa waktu lalu sempat viral sebuah video Tiktok yang menunjukkan sepasang pengantin berpakaian adat disambut oleh puluhan anak sambil memainkan latto-latto. Permainan berbentuk dua bola dengan seutas tali ini sebenarnya sudah ada sejak lama namun kini kembali menjadi “fenomena”.
Mulai dari anak-anak hingga pejabat juga ramai-ramai ikut tren permainan latto-latto ini. Unggahan warganet tentang permainan ini pun viral di berbagai media sosial. Seorang dosen dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Sri Hilmi Pujiharti menjelaskan fenomena ini terjadi lantaran kerinduan ornag-orang untuk bermain bersama. Menurutnya, setelah pandemi yang berlangsung hampir 3 tahun ini membuat kesempatan bertemu dan bermain-main bersama menjadi berkurang. Apalagi anak-anak sekolah yang biasanya bermain dengan teman-teman sekolah dan sebayannya kini memiliki kesempatan itu dengan permainan latto-latto.
Dampak Permainan Latto-latto
Menjamurnya permaian ini ternyata memiliki dampak positif bagi yang memanikannya. Menurut psikolog UNS, Hening Widyastuti permaian ini merangsang syaraf motorik dan terkait dengan konsentrasi. Selain itu interaksi sosial antara pemain yang terjalin juga memberikan dampak positif terutama bagi pelajar. Mereka yang biasanya duduk diam sambil memainkan gawai kini lebih aktif mengobrol dengan teman dan bermain di luar ruangan.
Permainan ini juga mampu menjadi media penghibur yang murah dan sederhana bagi para pekerja yang lelah seharian di kantor. Apalagi bagi mereka yang semasa kecil pernah memainkan permainan ini tentu akan menimbulkan nostalgia momen-momen semasa kecil.
Namun perlu disadari bahwa permainan ini juga memiliki dampak negatif apabila tidak bijak dalam memainkannya. Dampak negatif yang pertama tentu kebisingan yang timbul dari tumbukan bola latto-latto. Jika tak bijak memainkannya bisa jadi malah mengganggu orang lain lewat suara bisingnya. Dampak negatif yang kedua adalah anak-anak dapat terlalu antusias dengan permainan ini hingga kemanapun pergi selalu membawa latto-latto. Bahkan saat ini nampaknya latto-latto menjadi perlengkapan wajib bagi anak SD selain buku dan alat tulis mereka. Akan mengkhawatirkan jika dalam kegiatan belajar di sekolah menjadi tidak maksimal karena anak-anak ini sibuk memainkan dan memikirkan latto-latto.
Jadi meskipun latto-latto memiliki dampak positif, namun juga harus bijak dalam memainkannya sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi orang lain atau diri sendiri. –Mahiza-