RembangRembang Hari IniTerkini

Sejumlah Proyek Jalan di Sarang Tidak Sesuai Harapan, Bupati Rembang Minta Maaf

Rembang, Kalasela.id – Bupati Rembang, Perbaikan jalan di kecamatan sarang dinilai tidak sesuai dengan harapan. Bupati Rembang Abdul Hadidz meminta maaf sekaligus bertanggung jawab akan carut marutnya pembangunan jalan yang tak sesuai harapan di tahun 2023.

Hal tersebut ia sampaikan saat peresmian jembatan Temperak, Sarang Pada Rabu (8/3/2023).

“Tidak sesuai harapan, saya mohon maaf. Niat yang sudah kita canangkan, ternyata masih ada kendala, “ ujarnya.

Beberapa proyek jalan di kecamatan sarang kondisinya sangat mengkhawatirkan dan terancam mangkrak.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan Pemkab Rembang sebenarnya mengalokasikan cukup banyak anggaran, untuk menata jalan di kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Timur tersebut.

Ia membeberkan jalan Sarang – Babak Tulung, Babak Tulung – Bonjor, Lodan – Sedan, Nglojo – Lodan, kemudian Dadapmulyo – Babak Tulung dan Dadapmulyo – Kalipang.

Bupati mencontohkan di depan mata, proyek jalan Sarang – Babak Tulung, perkembangannya masih minim. Ia memohon maaf, karena tidak sesuai perencanaan.

dilansir dari r2brembang, Bupati menyampaikan kondisi tersebut masih dikaji antara dua pilihan, apakah akan diputus kontrak atau dilanjutkan. Mengingat anggaran penataan jalan berasal dari Bantuan Provinsi (Banprov), kalau diputus maka akan mangkrak sampai tahun 2024 mendatang.

“Kalau terpaksa kita putus, akan kita teruskan di tahun 2024. Saya mohon pengertiannya. Kita sudah berusaha mempercepat pembangunan, tapi ternyata ada kendala teknis yang tidak sesuai harapan kita, “ imbuhnya.

Bahkan, di lapangan dirinya sempat menemukan pembangunan jalan yang amburadul.

Dirinya pun mengaku sedih dan menyebut itu merupakan salah satu pengalaman pahit selama dirinya menjabat sebagai bupati.

Pada acara tersebut Bupati secara khusus menyentil proyek penataan jalan dari depan Pasar Sarang ke selatan. Dari sisi penganggaran maupun perencanaan, sudah sesuai. Namun karena pelaksana proyek (pemborong) diduga tidak mempunyai uang yang cukup, sehingga proyek menjadi terbengkalai.

“Pak Kapolsek, pak Camat bisa bantu beri pengertian kepada masyarakat. Kalau dikatakan kecelakaan, iya kecelakaan. Tapi ini kecelakaan yang tidak disengaja. Sing nggarap ora duwe duwit kok nggarap, gregetno wong, “ ungkap Bupati.

Ia memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang untuk mengevaluasi semua.

“Kalau nggak punya modal, yo ora usah garap, resiko tinggi. Ojo nganti terulang lagi, “ pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button