Riot Games Kembali Gugat Moonton dengan Tuduhan Plagiat

Riot Games, pengembang sekaligus penerbit game League of Legends, kembali melayangkan gugatannya terhadap Moonton. Ini dilakukan, karena perusahaan yang berbasis di Shanghai tersebut, diduga melakukan tindakan plagiarisme terhadap League of Legends: Wild Rift.Pengaduan ini diajukan pada Senin lalu, di Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS), untuk Distrik Pusat California. Di mana itu merupakan tempat yang serupa, ketika Riot Games menggugat Shanghai Moonton Technology Co. pada tahun 2017.
Dengan kasus sebelumnya, terkait game besutan Moonton bertajuk Mobile Legends: 5v5 MOBA, dikatakan melanggar hak cipta dari judul League of Legends versi PC.
Lalu sekarang, mereka kembali mengajukan gugatan dengan masalah yang sama, dilansir detikINET dari Polygon, Selasa (10/5/2022).Untuk keluhan terbaru, ditujukan pada judul pengganti bernama Mobile Legends: Bang Bang. Mereka ingin, Moonton menghentikan aksi plagiarisme yang disengaja dan berupaya membonceng kepopuleran dari konten-konten League of Legends: Wild Rift.
“Strategi Moonton adalah meniru secara terang-terangan. Saat Riot memperbarui video gamenya, Moonton akan menyalinnya. Saat Riot
memperbarui materi promosi game, Moonton menyalinnya. Dan ketika Riot merilis trailer baru, Moonton menyalinnya,” ungkap Riot dalam gugatannya.
Riot Games pun melampirkan beragam bukti, untuk menegaskan bahwa Moonton memang melanggar hak cipta. Beberapa di antaranya seperti video trailer Pool Party dengan Summer Splash, lalu skill hero, senjata hero, skin Singed oleh Roger atau Garen oleh Alucard dan masih banyak lagi.
Sebagai informasi, pengembang yang juga menggarap Valorant ini, sebelumnya sudah pernah menggugat Moonton pada tahun 2017. Mereka memenangkannya dan memperoleh USD 2,9 juta atau sekitar Rp 42,1 miliar.
Meskipun, saat gugatan pertama tersebut, pengadilan di California menolaknya. Menurut pengadilan, Moonton sendiri bukan perusahaan AS, akan tetapi berbasis di Tiongkok.
Sehingga, proses pengadilan harus dilakukan di negara asalnya. Lalu ketika Riot Games sudah melakukannya dan tidak digubris, Tencent pun turun tangan dan mengajukan tuntutan kepada Moonton lewat pengadilan di Tiongkok dan memenangkannya