
Bagi sebagian orang, menonton film horror menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan, bahkan bisa mengembalikan mood. Film horror yang tampak menakutkan ternyata mamberikan dampak psikologis yang cukup besar. Pengaruh psikologis hadir karena manusia secara langsung melihat adegan-adegan yang menakutkan, menyeramkan, dan sedikit mengerikan yang membangkitkan sisi emosional dalam alam bawah sadar. Penonton akan terbawa suasana dan takut melihat cuplikan adegan yang ada pada layar. Meski film horror adalah sebuah fiksi tetapi berhasil memberikan beberapa dampak pada tubuh seseorang.
Memberi reaksi psikologis
Reaksi psikologis dapat timbul setelah menonton film horror. Bentuk reaksi pada diri seseorang tentu berbeda-beda tergantung dilihat dari sudut pandang yang bagaimana. Apabila menempatkan diri sebagai “korban” pada sebuah adegan tentu akan memberi reaksi emosi kesedihan karena adanya ancaman atau intimidasi. Perlu diketahui bahwa ancaman dan rasa takut tersebut akan hilang dengan sendirinya mengikuti alur cerita dalam sebuah film horror. Perasaan ketakutan, tegang, dan sedih yang ditampilkan oleh seseorang akan melunak ketika film selesai dan perasaan lega akan muncul. Namun, ada pula yang merasa tertekan setelah melihat film horror sehingga terbawa ke alam mimpi, ada juga yang sampai pingsan di tempat ketika melihat adegan-adegan yang cukup ekstrem dan menegangkan.
Efek Pembersihan
Film horror mampu memberikan efek pembersihan terhadap suatu kondisi yang dialami seseorang.
Pembersihan yang dimaksud adalah bentuk pelepasan emosi negative yang terpendam atau bentuk agresi yang ada dalam diri seseorang. Efek pembersihan yang dimiliki oleh film horror digunakan sebagai sebuah terapi untuk beberapa kondisi tertentu. Meski pun memiliki efek baik, namun harus tetapi memiliki filter dan kendali atas diri sendiri agar tidak salah langkah dan justru meniru adegan berbahaya yang ditampilkan dalam film horror.
Respon Fisik
Dalam kondisi takut tubuh akan memberikan respon secara fisik. Para penonton yang berpasangan akan saling berpegang erat satu sama lain. Pria yang tetap tenang saat menonton film horror akan membuat pasangannya merasa nyaman dan aman serta percaya bahwa dirinya terlindungi dari ancaman atau bahaya yang timbul akibat visualisasi dihadapannya. Respon fisik ketika menonton film horror bersama pasangan biasanya berupa tangan yang saling betaut, meringkuk dibalik punggung pasangan, dan sebagainya. Bentuk respon tersebut akan berlangsung selama adegan penuh ketegangan tampil di layar, tak jarang respon fisik tersebut masih berlanjut meski film telah selesai diputar.
Pengaktif hormon dalam tubuh
Menonton film horror akan mengaktifkan hormone yang ada dalam tubuh manusia yaitu hormone adrenalin, endorphin, dan dopamine. Hormone adrenaline akan memacu detak jantung lebih kuat sehingga debaran jantung meningkat dan menyampaikan pesan kewaspadaan pada tubuh. Sementara itu hormone endorphine hadir memiliki fungsi sebagai rangsangan perasaan senang, aman, nyaman dan sejahtera. Respon tubuh secara fisiologis dipengaruhi oleh hormone dopamine yang memberi efek rangsangan pada seluruh tubuh. Dapat disimpulkan bahwa hormone adrenaline hadir ketika tubuh merasa ketakutan saat menonton adegan yang berbahaya, menegangkan, atau menyeramkan yang menyebabkan tubuh secara reflek menampilkan respon fisiologis, sedangkan hormone endorphine akan bekerja ketika tubuh secara sadar mengetahui bahwa yang ditonton adalah fiksi dan kondisi sekitar tetap aman.
Dari dampak-dampak yang telah disebutkan di atas, menunjukkan bahwa menonton film horror tidak hanya memberi kesan menakutkan. Bahkan, tak jarang kesan yang timbul setelah menonton film horror adalah berupa kelegaan atau kenyamanan karena berhasil melawan rasa takut.
Sumber:
https://www.health.com/mind-body/how-age-helped-women-redifine-healthy
https://happiful.com/why-do-we-love-horror-the-psychology-behind-scary-entertainment/
https://www.health.com/mind-body/why-people-like-horror-movies