TeknologiTerkini

Pemerintah Targetkan Penggunaan Produk TIK Dalam Negeri Rp17 Triliun pada 2024

Untuk mendorong digitalisasi sekolah sebagai upaya mewujudkan infrastruktur kelas dan sekolah masa depan khususnya di bidang teknologi, informasi dan komunikasi (TIK), pemerintah berupaya untuk meningkatkan penggunaan produk TIK dalam negeri khususnya pada bidang pendidikan, karena melihat dari belanja dalam negeri (PDN) masih rendah dibandingkan dengan produk impor.

Ke depannya pemerintah ingin mendorong penggunaan produk dalam negeri pada sektor pendidikan.Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (MenkoMarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah menargetkan penggunaan produk TIK sebesar Rp17 triliun pada 2024.

“Tujuan utama adalah meningkatkan penggunaan produk TIK dalam negeri pada bidang pendidikan melalui pengadaan barang pemerintah dengan target Rp 17 triliun pada 2024,” ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7).

Kata Luhut, upaya tersebut dilakukan melalui berbagai program di antaranya ialah penyediaan akses pasar, akses permodalan, peningkatan kapasitas SDM, bekerja sama dengan sekolah vokasi dan perguruan tinggi, serta penyerapan PDN melalui pengadaan barang/jasa pemerintah.

Ia mengatakan, pada tahun anggaran 2021, total kebutuhan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan pemerintah daerah (Pemda) untuk pengadaan laptop sejumlah 431.730 unit senilai Rp 3,7 triliun. Terdiri dari 189.165 unit senilai Rp 1,3 triliun melalui APBN 2021 dan 242.565 unit senilai Rp 2,4 triliun melalui DAK fisik pendidikan.

“Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan laptop produksi dalam negeri dengan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” ungkap Samsuri, Jumat (23/7).

Pemerintah tengah berupaya untuk meningkatkan produksi laptop buatan dalam negeri. Salah satunya dengan menggarap proyek laptop ‘Merah Putih’ yang diberi nama merek Dikti Edu. Proyek laptop ini dikerjakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Kita semua harus bangga atas peralatan TIK yang diproduksi oleh anak bangsa. Kita harus menjadi penggerak kemajuan negeri kita sendiri,” kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/7/2021).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button