Baru TahuTerkini

Kisah Singa Barongsai Asal Tiongkok

Barongsai adalah makhluk Mitologi Tionghoa yang memiliki peran penting saat Imlek terutama momen Festival Musim Semi. Sebagai makhluk yang dipercaya mampu mencegah serangan monster awal tahun. Barongsai mulai dikenal oleh masyarakat sejak Dinasti Qin sekitar tahun 220 SM. Kemudian di masa Dinasti Tang, tarian Barongsai mulai dipertontonkan kepada masyarakat luas. Kostum Barongsai berasal dihias warna warni untuk menyambut awal tahun yang cerah.

Sosok Singa dari Tionghoa tersebut digambarkan memiliki mata yang memancarkan cahaya. Filosofi dari warna pada Barongsai seolah menggambarkan bagaimana hewan itu bekerja untuk mengusir monster yang mengganggu masyarakat di awal tahun. Pertunjukkan Barongsai biasanya dilakukan oleh para pemuda pemudi berjumlah 12 orang yang menari dibalik balutan kostum. Ada sekitar 140 orang penyanyi yang mengiringi pertunjukkan Barongsai.

Singa-singa Barongsai telah diabadikan dalam sebuah puisi oleh salah satu penyair klasik asal Tionghoa Bernama Bai Juyi. Dalam puisinya, Bai Juyi mendeskripsikan Barongsai sebagai tarian baris yang dilakukan oleh dua orang penari Asia Tengah. Penari Barongsai mengenakan kostum  singa yang kepalanya dari kayu, tubuhnya diselimuti oleh banyak bulu, ekornya dari kain sutra, matanya berlapis emas, gigi berlapis perak, dan telinga yang dapat digerakkan.

Di masa Dinasti Song kepopuleran Barongsai semakin maju pesat sehingga muncul berbagai variasi. Hal tersebut meliputi, asal wilayahnya yaitu selatan dan utara, perbedaan jantan dan betina, hingga jenis tarian Barongsai.

Perbedaan antara Barongsai selatan bermula dari mimpi Kaisar Qianlong saat sedang melakukan perjalanan ke selatan. Bentuk Barongsai disesuaikan dengan deskripsi mimpi yang diceritakan oleh Kaisar yang memiliki desain kostum yang lebih rumit dibandingkan Barongsai utara.

Tampilan dari Barongsai utara yang lebih mencolok dibandingkan dengan Barongsai lainnya adalah cat emas dan pita di bagian kepala, dan bulu berwarna kuning di sekujur tubuhnya. Perbedaan warna pita di bagian kepala Barongsai menjadi penanda jenis kelamin. Pita merah menandakan Barongsai jantan sedangkan pita hijau adalah betina. Adanya penanda warna tersebut bertujuan untuk mempertegas “ikatan keluarga Singa” yang menggambarkan keceriaan dan gerak tubuh yang gesit dalam pertunjukkan.

Berdasarkan jenisnya, tarian Barongsai terbagi menjadi tarian sipil dan bela diri. Tarian sipil lebih mendeskripsikan gerak tubuh seperti hewan pada umumnya, sementara tarian bela diri menampilak berbagai aksi akrobatik yang energik.

Sekilas tentang sejarah Barongsai di Indonesia

Kehadiran Barongsai di Indonesia dibawa oleh orang-orang Tionghoa melalui trasmigrasi yang mereka lakukan. Pengenalan Barongsai dilakukan oleh komunitas Tionghoa yang berinisiatif untuk mengenalkan kesenian tradisional asal negeri mereka kepada masyarakat Indonesia.

Kiprah seni Barongsai di Indonesia sempat menuai hambatan di era Pemerintahan Presiden Soeharto tahun 1960-an. Saat itu Presiden Soeharto membatasi ruang gerak pertunjukkan Barongsai. Peristiwa pembatasan pertunjukkan Barongsai sekarang hanya sebuah catatan sejarah.

Pada tahun 1999 grup tari Kong Ha Hong berhasil didirikan oleh Klan Hong seorang seniman keturunan Wong Fei Hung seniman bela diri dan pahlawan rakyat dari Tiongkok. Grup tari Kong Ha Hong berupaya keras agar Barongsai bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Di masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, pertunjukkan Barongsai justru dapat dinikmati oleh masyarakat umum dalam sebuah festival dan menyatakan Hari Raya Imlek sebagai hari libur fakultatif. Kemudian secara resmi Mantan Presiden Megawati Soekarno Poetri menjadikan Hari Raya Imlek sebagai hari libur nasional guna menghormati orang-orang Tionghoa yang menetap di Indonesia.

 

Sumber:

https://www.thejakartapost.com/longform/2020/01/24/from-barongsai-to-exchanging-angpao-interesting-facts-about-imlek-in-indonesia.html

https://voi.id/memori/31998/lion-dance-hockey-carrying-lions-and-the-history-around-them

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button