TerkiniViralWorld

Depopulasi Jepang: Faktor dan Dampaknya terhadap Ekonomi dan Demografi Negara

Rembang, Kalasela.id – Depopulasi yang terjadi di Jepang menjadi masalah besar bagi negeri matahari terbit. Fenomena depopulasi ini bahkan semakin parah tiap tahunnya. Hal ini terlihat dari banyaknya rumah-rumah tinggal di beberapa daerah yang tak berpenghuni. Selain itu, tercatat ribuan sekolah tutup akibat sepinya murid yang mendaftar. Bahkan beberapa waktu lalu sempat viral sebuah sekolah di pedesaan Jepang hanya memiliki dua murid dan tutup setelah mereka lulus.

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap depopulasi, seperti peningkatan usia harapan hidup, penurunan angka kelahiran, dan migrasi keluar dari negara itu. Bencana depopulasi ini terus berkembang seiring waktu dan menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat Jepang.

Angka Kelahiran Terus Menurun

Penurunan populasi di Jepang telah terjadi selama beberapa dekade. Pada tahun 2019, jumlah penduduk di negara itu mencapai 126,5 juta orang, turun sekitar 0,2 persen dari tahun sebelumnya. Menurut Badan Statistik Nasional Jepang, diperkirakan bahwa jumlah penduduk akan terus menurun menjadi 88 juta orang pada tahun 2065.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada penurunan populasi adalah penurunan tingkat kelahiran. Jepang memiliki salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia, dengan rata-rata hanya 1,36 anak per perempuan pada tahun 2020. Faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran yang rendah di antaranya adalah meningkatnya usia perkawinan, peningkatan kesulitan ekonomi, dan kurangnya dukungan untuk perawatan anak.

Peningkatan Harapan Hidup

Selain itu, Jepang juga mengalami peningkatan usia harapan hidup. Pada tahun 2020, usia harapan hidup di Jepang mencapai 84,6 tahun untuk perempuan dan 77,3 tahun untuk laki-laki. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah orang yang memasuki masa pensiun, dan memperparah masalah kekurangan tenaga kerja.

Migrasi Penduduk

Migrasi keluar dari Jepang juga merupakan faktor penting yang menyebabkan penurunan populasi. Banyak orang Jepang yang mencari pekerjaan di luar negeri, dan juga ada banyak imigran yang meninggalkan negara itu karena kondisi ekonomi yang buruk dan kurangnya peluang kerja.

Dampak dan Antisipasi Depopulasi Jepang

Dampak dari bencana depopulasi ini cukup signifikan. Dengan penurunan jumlah penduduk, negara Jepang akan menghadapi berbagai masalah terutama dalam bidang ekonomi. Berkurangnya penduduk berarti permintaan konsumen menurun, penerimaan pajak menurun, dan jumlah tenaga kerja juga akan menurun. Ini juga dapat mempengaruhi ekonomi global, karena Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian dunia.

Pemerintah Jepang memandang masalah ini sangat penting karena data terbaru menunjukkan bahwa kelahiran anjlok di bawah 800 ribu pada tahun 2022. Angka ini menjadi angka terendah yang pernah tercatat oleh Pemerintah Jepang. Berdasarkan data tersebut, pemerintah Jepang memperkirakan bahwa depopulasi akan terjadi 8 tahun lebih awal.

Untuk mengatasi bencana depopulasi ini, pemerintah Jepang telah mengambil berbagai tindakan. Perdana Menteri Fumio Kishida telah menjanjikan beberapa langkah untuk meningkatkan angka kelahiran. Salah satunya dengan menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button