RembangTerkini

Beberapa Proyek Jalan di Rembang Senilai Milyaran Putus Kontrak

Rembang, Kalasela.id – Berita Rembang, Sejumlah proyek  jalan di rembang yang pekerjaannya diputus kontrak pada akhir 2022 lalu masih menjadi sorotan. pasalnya pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang masih memiliki delapan proyek yang terbengkalai karena belum selesai di kerjakan oleh rekanan.

Padahal proyek yang menggunakan anggaran 2022 itu telah diberi perpanjang waktu pengerjaan hingga 50 hari.

Namun, setelah 50 hari kalender lewat ternyata pekerjaan jau dari kata selesai. Alhasil, Pemkab Rembang kembali memberikan kesempatan kedua menyelesaikan pekerjaan.

Dinas Pekerjaan Uumum dan Tata Ruang (DPU TARU) Rembang mencatat, hingga saat ini ada delapan proyek yang statusnya belum selesai.

Dilansir dari lingkarjateng, Proyek-proyek tersebut meliputi pelebaran Jalan Ahmad Yani dengan nilai kontrak hingga sekira Rp 2,84 miliar. Proyek Jalan Pasar-Pulo senilai sekira Rp 5,18 miliar, proyek Jalan Pamotan-Japerejo senilai sekira Rp 5,93 miliar, dan proyek Jalan Dadapmulyo-Kalipang senilai sekira Rp 3,39 miliar.

Selanjutnya ada proyek Jalan Sarang-Lodan senilai sekira Rp 6 miliar, Jalan Tegaldowo-Timbrangan senilai sekira Rp 4,2 miliar, proyek Jalan Sedan-Lodan senilai sekira Rp 1,97 miliar dan terakhir pekerjaan Bankeu Provinsi Jateng berupa pengerjaan Jalan Sarang-Bonjor-Lodan Wetan dengan nilai kontrak sekira Rp 13,21 miliar.

“Sepuluh proyek sudah selesai. Sisanya belum selesai dan diberikan kesempatan kedua untuk menyelesaikan,” terang Kabid Bina Marga DPU TARU Rembang, Nugroho.

Di samping itu, hingga saat ini sudah ada tiga proyek yang diputus kontrak . Meliputi proyek Jalan Sale-Tahunan senilai sekira Rp 6,9 miliar, proyek Jalan Slamet Riyadi senilai sekira Rp 4,29 miliar, dan proyek jalan Banyudono-Pengkol senilai sekira Rp 3,4 miliar.

“Tiga proyek putus kontrak adalah Jalan Tahunan-Sale, Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Banyudono-Pengkol,” terangnya.

Hingga saat ini sejumlah proyek yang belum selesai dan putus kontrak mendapat sorotan tajam dari warga. Seperti sebelumnya di Jalan Slamet Riyadi Kota Rembang yang banyak dikeluhkan warga karena kondisinya justru semakin parah ketika ada perbaikan.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek perbaikan drainase dan pelebaran ruas Jalan Slamet Riyadi belum selesai. Hal itu membuat pengendara yang melintas tidak nyaman dan warga terganggu.

Hal itu disampaikan Bupati Rembang, Abdul Hafidz, dalam Musyawarah Rencana Pembangunan tingkat Kecamatan (Musrenbangcam), di pendapa Kecamatan Rembang, belum lama ini.

Dalam acara itu sejumlah unsur menyampaikan keresahan masyarakat, tentang proyek jalan Slamet Riyadi,

“Saya sudah mengetahui keresahan masyarakat , bledug nek wayah panas (berdebu kalau saat cuaca panas), nek udan gombangan muncul (kalau hujan kubangan air muncul). Maka saya akan bertanggung jawab, pokoke sak durunge bodo selesai (pokoknya sebelumnya Lebaran / hari raya Idul Fitri selesai), sanggup ya pak Nug (Nugroho Kabid Jalan dan Jembatan DPU Taru Rembang-Red)” tegasnya.

Saat ini pengerjaan Jalan Slamet Riyadi statusnya masih proses putus kontrak. Untuk pemutusan kontrak sudah dilakukan sejak tanggal 10 Februari 2023. Selanjutnya ada tahapan penganggaran kembali tahun ini.
Paket pekerjaan jalan Slamet Riyadi saat ini kurang pengaspalan jalan dan penyelesaian pembuatan drainase. Dari 26 paket jalan dan jembatan hanya 3 paket yang dilakukan pemutusan kontrak karena dinilai tidak ada tindaklanjut atau progres dari penyedia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button