
Rembang (Kalasela.id) – Industri teknologi selalu meningkat dan berkembang dengan beberapa perusahaan besar seperti Google, Amazon dan Microsoft, merilis produk teknologi baru hampir setiap tahunnya.
Sementara banyak yang berhasil dan digunakan oleh banyak orang hingga kini, tidak sedikit yang berakhir tidak diterima dengan tangan terbuka oleh konsumen dan akhirnya gagal serta dilupakan. Baiklah tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut 5 produk teknologi paling gagal di abad ke 21.
1. Google Glass
Ketika diumumkan pada April 2012 silam, banyak yang mengira jika Google Glass bakal menjadi game-changer di industri teknologi. Google Glass sendiri dideskripsikan sebagai kacamata canggih bertenaga Android yang menawarkan akses ke internet, peta, kalender, kamera dan banyak lagi.
Namun sayang, karena harga yang tinggi (di kisaran US$1,500) serta ketidakjelasan akan tujuan dan bagaimana kacamata pintar itu bisa menggantikan smartphone, Google Glass pun akhirnya diabaikan dengan penjualan yang jauh apa yang diekspektasikan.
2. MoviePass
Singkatnya, MoviePass memungkinkan penggunanya untuk menonton film di bioskop setiap hari menggunakan sistem langganan per bulan yang murah. Sementara itu terlihat seperti sesuatu yang sangat menguntungkan bagi para pengguna atau penonton, hal sebaliknya justru dirasakan oleh pengelola bioskop seperti AMC yang menilai MoviePass malah merugikan mereka. Karena kerja sama yang berakhir “mandek” dengan beberapa pengelola bioskop, MoviePass akhirnya mulai kehilangan penggunanya dan pada September 2019 kemarin, resmi tutup.
3. Quibi
Masih dari salah satu produk teknologi yang berkaitan dengan industri hiburan, sama seperti MoviePass, Quibi juga gagal di pasaran dan berakhir “mati”. Bagi yang asing, Quibi merupakan layanan streaming untuk perangkat mobile yang menyediakan beragam konten video berdurasi pendek di kisaran 7 menit.
Quibi pertama kali dirilis pada April 2020 lalu. Namun karena masalah operasional yang tidak kunjung usai dan jumlah penonton yang bahkan tidak mendekati ekspektasi awal, Quibi akhirnya dimatikan setelah “hidup” kurang lebih hanya enam bulan.
4.blakbarry
Faktor penting lain yang menjadi penyebab runtuhnya kejayaan era BlackBerry adalah revolusi teknologi ponsel. Banyak pihak menilai Blackberry gagal dalam mendorong dan mengembangkan revolusi smartphone. Pilihan desain ponsel BlackBerrry cenderung kurang memiliki inovasi terbaru dan terkesan tua dibandingkan berbagai produk smartphone lain seperti Apple, Samsung, LG dan Panasonic.
Meskipun BlackBerry pernah mengembangkan desain ponselnya dengan mengeluarkan Blackberry Storm, namun hal ini masih dirasa kalah saing dengan berbagai smartphone lainnya. Tak hanya itu, Blackberry juga terlambat dalam mengembangkan toko aplikasi mereka sendiri. Hal tersebut membuat pengguna menjadi terbatas dalam memiliki berbagai fitur aplikasi dalam smartphone.
5. 3D Telivisi
Era 3D dimulai berkat film Avatar yang dirilis pada tahun 2009 lalu. Film itu begitu sukses di seluruh dunia. Itu yang membuat para vendor TV tertarik untuk membawa kesuksesan itu ke rumah para pengguna.
Teknologi 3D di TV pertama kali dibuat oleh Panasonic dan LG. Keduanya menjadi yang pertama merilis TV dengan teknologi itu. Lantas, setelah sukses berkat film Avatar, apa yang membuat 3D melempem?
- Biaya tambahan (kamu butuh lebih dari sekadar TV 3D)
- Konversi 2D ke 3D yang sangat berantakan
- Siaran televisi 3D masih sangat sulit
- Tidak semua orang suka 3D
- Menonton 3D di rumah tidak sama seperti di bioskop