Rembang, Kalasela.id– Megaproyek Arab Saudi menyerupai Ka’bah menghebohkan masyarakat dunia terutama umat Islam. Arab Saudi berencana membangun kota modern bernama The New Murabba yang berada di pusat Ibukota Riyadh.
Namun dalam proyek tersebut ada pula struktur bangunan berbentuk kubus yang menyerupai Ka’bah. Struktur bangunan yang bernama The Mukaab (arti: Kubus) akan menjadi bangunan raksasa di pusat kota modern ini. Bangunan kubus setinggi 400 m tentu akan menjadi daya tarik utama di negara Timur Tengah tersebut.
Pernyataan resmi dari Public Invesment Fund (PIC) yang mendanai proyek ini menyebutkan bahwa The Mukaab adalah pintu gerbang ke dunia lain yang akan menjadi tujuan yang memikat dan imersif pertama di dunia. Ukuran yang cukup besar ini disebut mampu untuk menampung 20 bangunan istana kerajaan.
A gateway to another world: #TheMukaab will be the world’s first immersive, experiential destination. Large enough to hold 20 Empire State Buildings, the global icon will feature innovative technologies to transport you to new worlds.#NewMurabbahttps://t.co/5R4DqQdPyS pic.twitter.com/vr9M8cTI1I
— Public Investment Fund (@PIF_en) February 16, 2023
Mengutip Saudi Press Agency (SPA), pembangunan megaproyek ini melibatkan area seluas 19 kilometer persegi. Proyek ini juga menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantai, 104 ribu unit hunian, 9000 kamar hotel, 980 ribu meter untuk pertokoan dan fasilitas fantastis lainnya.
Banyak pihak menilai megaproyek ini sebagai tindak lanjut dari visi 2030 seorang Mohammed Bin Salman sebagai Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi.
Prokontra Terhadap Megaproyek Arab Saudi
Tak sedikit netizen yang mencemooh megaproyek Arab Saudi ini. Sebagian menilai bahwa Arab Saudi sudah terlalu berani hingga membuat bangunan yang menyerupai Ka’bah. Upaya ini diartikan oleh mereka sebagai langkah tidak beradab dan tidak menghormati tempat suci umat Islam di seluruh dunia.
Selain mencemooh, netizen juga menilai bahwa ini adalah tanda-tanda menuju kiamat karena negara Arab sedang berlomba-lomba untuk membangun gedung-gedung tinggi.
Sementara itu, Waketum MUI Buya Anwar Abbas mengungkapkan bahwa Arab Saudi bebas jika ingin membuat bangunan menyerupai Ka’bah sepanjang tidak menyalahi syariat.
“ Mereka juga tidak mengklaim serta menyatakan bahwa bangunan tersebut adalah Ka’bah baru yang orang muslim harus salat menghadapnya. Kalau seandainya yang mereka lakukan seperti yang terakhir maka baru bermasalah,” kata Buya Anwar.
Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Besar Islamic Center New York Shamsi Ali yang menyatakan bahwa The Mukaab tidak akan pernah menggantikan Ka’bah.
“Ini bukan Ka’bah baru. Karena memang dari awal hingga akhir kehidupan hanya ada satu Ka’bah. Itulah baitullah yang merupakan rumah ibadah tertua dalam sejarah manusia,” kata Shamsi Ali.